Pages

Selasa, 31 Desember 2013

Happy New Year 2014

Pengurus PUK SPAMK FSPMI PT. SHINTO KOGYO INDONESIA
mengucapkan :
Happy New Year 2014
Semoga tahun mendatang lebih baik dari tahun ini... Amiin..!

Kamis, 19 Desember 2013

Hinaan dan Tertawaan itu adalah Surga



Saat kebanyakan orang sibuk dengan urusannya masing-masing sedang kita memilih untuk sibuk dengan urusan ummat yang tak memberi keuntungan materi untuk kita.

Pahit memang saat kita ditertawai karena dianggap orang aneh bagi mereka yang tak terjamah oleh hidayah-Nya.
Saat kebanyakan orang memilih berakrab-akraban dengan wanita di sekitarnya, sedangkan kita memilih untuk menundukkan pandangan. Bagaimana anehnya tindakan itu bagi mereka?

Saat kebanyakan orang memilih untuk berpacaran dengan alasan penjajakan sebelum menikah sedang kita memilih untuk menikah tanpa pacaran.
Saat kebanyakan orang memilih untuk menggunakan pakaian ketat membentuk lekukan tubuh sedang kita memilih untuk berpakaian longgar yang dianggap kolot bagi mereka.

Saat kebanyakan orang memilih untuk membanggakan rambut indah mengurainya sedang kita memilih untuk menutupnya dengan jilbab yang berkibar kala tertiup angin.

Saat kebanyakan orang diam dan membisu ketika agamanya dihina sedang kita memilih untuk meneriakkan kebenaran yang tak jarang gelar ‘teroris’ ekstrim radikal melekat pada kita. Bagaimana anehnya semua tindakan itu bagi mereka, tidak jarang mereka menertawai sikap kita. Tidak jarang mereka menjadikan sikap kita sebagai bahan tertawaan.

Betapa seringnya hinaan itu mebuat hati kita perih, betapa sering hinaan itu membuat hati kita menangis. Betapa seringnya hinaan itu mebuat hati kita menjerit, betapa sering hinaan itu membuat hati kita tersayat hingga luka. Pedih dan perih bagaikan mengenggam bara api.

Akan datang kepada manusia suatu masa, orang yang sabar pada masa itu bagaikan orang yang sedang menggenggam bara api” (HR. Tirmidzi)

Kebaikan yang kita tawarkan kepada mereka seolah menjadi barang usang yang tak berharga, “Seorang manusia yang sehat akalnya akan memahami betapa berharganya berlian walau penuh dengan debu. Mereka yang tidak mengerti betapa berharganya berjalan di atas tali agama Allah, bagaikan binatang yang tidak mengerti akan nilai sebuah berlian. Bukan karena berlian itu berdebu, hanya saja hatinya usang karena tak terjamah oleh iman”

Maka bersyukurlah kita yang selama ini mereka tertawai,
Maka berbahagilah kita yang selama ini mereka hina..
Jika pedih menyayat hati, menagislah dalam sujudmu pada-Nya
Karena cacian dan hinaan mereka adalah syurga bagi kita kawan .

Apa yang kita rasakan saat ini hanyalah bagian kecil dari ujian dalam menggapai keteguhan iman yang sesungguhnya;
‘Apakah manusia menyangka mereka dibiarkan saja untuk berkata “kami telah beriman”. Padahal mereka belum diuji. Kami telah uji orang-orang sebelum mereka, supaya Allah mengetahui siapa yang benar keimanannya dan siapa yang dusta dalam keimanannya”. (QS Al Ankabut: 2-3)

Semoga Allah Azza wa Jalla menjadikan kita istiqomah di jalan-Nya dan kelak memasukkan kita dalam syurgaNya. Allahumma Amin

Selasa, 17 Desember 2013

Antara Intensif , Bonus dan Produktifitas


Perusahaan yang siap berkompetisi harus memiliki manajemen yang efektif. Untuk meningkatkan kinerja karyawan dalam manajemen yang efektif memerlukan dukungan karyawan yang cakap dan kompeten di bidangnya. Karyawan termasuk yang harus diutamakan sebagai aset utama perusahaan.

Dalam hal ini loyalitas karyawan yang kompeten harus diperhatikan. Salah satu faktor yang mempengaruhi loyalitas karyawan adalah kepuasan kerja karyawan. Kepuasan kerja (job satisfaction) adalah keadaan emosional karyawan yang terjadi maupun tidak terjadi titik temu antara nilai balas jasa kerja karyawan dan perusahaan atau organisasi dengan tingkat nilai balas jasa yang memang diinginkan oleh karyawan yang bersangkutan (Martoyo, 2000:142).

Dalam hal kepuasan kerja, menurut Gilmer (1966) dalam As’ad (2003) menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja adalah kesempatan untuk maju, keamanan kerja, gaji dan bonus, perusahaan dan manajemen, faktor intrinsik dan pekerjaan, kondisi kerja, aspek sosial dalam pekerjaan, komunikasi, dan fasilitas.

Kepuasan kerja merupakan sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya. Kepuasan dalam pekerjaan adalah kepuasan kerja yang dinikmati dalam pekerjaan dengan memperoleh pujian hasil kerja, penempatan, perlakuan, peralatan, dan suasana lingkungan kerja yang baik. Karyawan yang lebih suka menikmati kepuasan kerja dalam pekerjaan akan lebih mengutamakan pekerjaannya daripada balas jasa walaupun balas jasa itu penting.

Indikator kepuasan kerja hanya dapat diukur dengan kedisiplinan, moral kerja, dan pergantian (turnover) kecil maka secara relatif kepuasan kerja karyawan baik. Sebaliknya jika kedisiplinan, moral kerja, dan turnover karyawan besar maka kepuasan kerja karyawan di perusahaan berkurang (Hasibuan, 2003). 

Salah satu bentuk penghargaan kepada karyawan adalah dengan pemberian bonus/intensif. 
Bonus merupakan imbalan yang diterima karyawan diluar gaji pokok, yang nilainya bisa berbeda untuk tiap karyawan.


Tujuan perusahaan memberikan bonus ini adalah untuk meningkatkan produktifitas karyawan dan mempertahankan karyawan yang bersangkutan untuk tetap berada di perusahaan (Heidjrachman dan Husnan,2002).  

Hal yang terpenting yang menjadi tujuan dalam pemberian bonus atau insentif adalah untuk meningkatkan dan menjaga motivasi kerja dalam kaitannya dengan upaya untuk meningkatkan produktifitas kerja (Panggabean,2002)

Insentif adalah sarana motivasi dengan memberi bantuan sebagai suatu perangsang atau dorongan yang diberikan dengan sengaja kepada para pekerja agar dalam dirinya timbul semangat yang lebih besar untuk berprestasi bagi organisasi. (Sarwoto, 1995) 

=====+++$$$$$+++=====

Banyak Pekerja `Dibunuh` Lembur



"Mita Diran Tewas, Banyak Pekerja `Dibunuh` Lembur"
 
TEMPO.CO, Jakarta - Mita Diran, copywriter Y&R (Young & Rubicam) Asia cabang Indonesia, meninggal setelah diketahui kerja lembur tanpa istirahat selama 30 jam. Sehari sebelum kepergiannya, gadis yang dikenal sebagai sosok pekerja keras ini sempat berkicau dalam akun Twitter-nya, @mitdoq. "30 hours of working and still going strooong", tulis Mita pada 18.47, Sabtu, 14 Desember 2013.

Ihwal berita kematian Mita pertama kali tersebar di jejaring sosial Path. Yani Syahrial, ayah Mita, mengabarkan bahwa anaknya tumbang dan dilarikan ke Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP). "Hi everyone, since last night and until now my daughter who is a copywriter in Y&R in coma in RSPP. Chances not very good. She collapsed after continuous working overtime for 3 days last night. Working over the limit. I have not slept since then," tulis Yani di Path-nya.

Kasus pekerja meninggal setelah lembur panjang bukan kali ini saja terjadi. Sebelumnya, beberapa pekerja di luar negeri mengalami hal yang sama seperti Mita. Berikut beberapa kasus karyawan yang meninggal karena bekerja melebihi jam kerja pada umumnya:

1. Li Yuan, Cina (Mei 2013)
Li Yuan merupakan karyawan biro iklan Ogilvy & Mather cabang Cina. Ia diketahui lembur selama satu bulan penuh dan baru meninggalkan kantor pukul 23.00 setiap hari. Kebiasaan lembur itu berhenti setelah Li Yuan terkena serangan jantung yang merenggut nyawanya.

Menurut Yangzi Evening News, Kamis, 16 Mei 2013, pemuda 24 tahun itu jatuh di kantornya pada Selasa, 14 Mei 2013, sekitar pukul 17.00 waktu setempat. Rekan kerjanya langsung menelepon layanan bantuan darurat dan petugas medis membawanya ke Rumah Sakit Peking Union Medical College.

Namun Li akhirnya meninggal dunia. Dokter yang memerika kondisi Li mengatakan, pemuda itu seperti menderita serangan jantung mendadak.

2. Moritz Erhardt, Inggris (Agustus 2013)
Moritz Erhardt, mahasiswa dari Inggris, diberitakan meninggal dalam asramanya di London. Erhardt diduga meninggal setelah mengambil banyak jam lembur di tempat magangnya, Bank of America Merrill Lynch.

Moritz Erhardt ditemukan semaput di dalam asramanya di London pertengahan Agustus 2013. Ketika ambulans datang, nyawanya sudah tak tertolong. Mahasiswa asal Jerman ini tengah menghabiskan liburan musim panasnya dengan bermagang di Bank of America Merrill Lynch.

Juru bicara kepolisian London Metropolitan menjelaskan, tidak ada tanda-tanda mencurigakan dalam kematian pemuda berusia 21 tahun ini. Maka, muncul dugaan Erhardt mati mendadak karena sering lembur. Sebab, program magang yang berdurasi 7 minggu ini sering kali mengkondisikan pesertanya bekerja hingga larut malam.

Seperti dilansir ABC News, Senin, 26 Agustus 2013, seorang teman magang Earhardt yang juga tinggal dalam satu asrama menuturkan Erhardt sudah bekerja lembur selama beberapa minggu terakhir. Dia menyatakan, pekerja magang sering bekerja sampai larut malam karena berlomba-lomba untuk mendapat gaji yang melimpah.

3. Shi-Zaokun, China (Oktober 2013)
Shi-Zaokun merupakan karyawan Pegatron, perusahaan manufaktur yang memproduksi iPhone 5C di Cina. Ia diduga meninggal dunia akibat bekerja melebihi jam kerja pada umumnya. Sebagaimana dilaporkan oleh The New York Times pada 9 Oktober 2013, baru sebulan bekerja, Shi masuk rumah sakit. Tak lama setelah itu, dia dinyatakan meninggal dunia karena radang paru-paru atau pneumonia.

Dalam berkas karyawan, Shi diketahui berusia 20 tahun sehingga dirasa telah cukup umur untuk dipekerjakan. Namun ternyata ada pemalsuan identitas. Faktanya, Shi baru berusia 15 tahun. Dalam kesepakatan antara Apple dan Pegatron, seorang karyawan wajib bekerja selama 60 jam dalam seminggu. Bahkan dalam audit yang dilakukan bulan Juni 2013, Apple mengklaim bahwa seorang karyawan Pegatron rata-rata bekerja selama 46 jam dalam sepekan.

China Labor Watch, organisasi nirlaba yang memonitor pekerja di Negeri Tirai Bambu, mengeluhkan kondisi kerja yang tidak sehat di pabrik Pegatron. "Pabrik tempat pembuatan produk Apple di mana bekerja mengharuskan karyawan bekerja 12 jam setiap hari. Mereka hanya boleh bertukar shift siang dan malam sekali saja dalam tiga bulan. Para pekerja bahkan harus masuk pabrik pada hari libur nasional di Cina," bunyi sebagian pernyataan yang dirilis oleh China Labor Watch.

Media Sidney Morning Herald memberitakan, dalam sebulan, Shi menghabiskan waktu sekitar 280 jam untuk bekerja, atau sekitar 12 jam dalam sehari. Dalam tiga minggu pertama, remaja berusia 15 tahun itu berturut-turut bekerja selama 79, 77, dan 75 jam.

Diolah dari berbagai sumber, Driyan | PDAT

Sumber : http://www.tempo.co/read/news/2013/12/16/060537850/Mita-Diran-Tewas-Banyak-Pekerja-Dibunuh-Lembur