skip to main |
skip to sidebar
Antara Intensif , Bonus dan Produktifitas
Perusahaan yang siap berkompetisi harus memiliki
manajemen yang efektif. Untuk meningkatkan kinerja karyawan dalam manajemen
yang efektif memerlukan dukungan karyawan yang cakap dan kompeten di bidangnya.
Karyawan termasuk yang harus diutamakan sebagai aset utama perusahaan.
Dalam hal ini loyalitas karyawan yang kompeten harus
diperhatikan. Salah satu faktor yang mempengaruhi loyalitas karyawan adalah kepuasan kerja
karyawan. Kepuasan kerja (job
satisfaction) adalah keadaan emosional karyawan yang terjadi maupun tidak
terjadi titik temu antara nilai balas jasa kerja karyawan dan perusahaan atau
organisasi dengan tingkat nilai balas jasa yang memang diinginkan oleh karyawan
yang bersangkutan (Martoyo, 2000:142).
Dalam hal kepuasan kerja, menurut
Gilmer (1966) dalam As’ad (2003) menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi
kepuasan kerja adalah kesempatan untuk maju, keamanan kerja, gaji dan bonus,
perusahaan dan manajemen, faktor intrinsik dan pekerjaan, kondisi kerja, aspek
sosial dalam pekerjaan, komunikasi, dan fasilitas.
Kepuasan kerja merupakan sikap emosional yang menyenangkan dan mencintai pekerjaannya.
Kepuasan dalam pekerjaan adalah kepuasan kerja yang dinikmati dalam pekerjaan
dengan memperoleh pujian hasil kerja, penempatan, perlakuan, peralatan, dan
suasana lingkungan kerja yang baik. Karyawan yang lebih suka menikmati kepuasan
kerja dalam pekerjaan akan lebih mengutamakan pekerjaannya daripada balas jasa walaupun
balas jasa itu penting.
Indikator kepuasan kerja hanya dapat
diukur dengan kedisiplinan, moral kerja, dan pergantian (turnover) kecil maka secara relatif kepuasan kerja karyawan baik.
Sebaliknya jika kedisiplinan, moral kerja, dan turnover karyawan besar maka
kepuasan kerja karyawan di perusahaan berkurang (Hasibuan, 2003).
Salah satu bentuk penghargaan
kepada karyawan adalah dengan pemberian bonus/intensif.
Bonus merupakan imbalan yang diterima karyawan
diluar gaji pokok, yang nilainya bisa berbeda untuk tiap karyawan.
Tujuan perusahaan memberikan bonus ini adalah untuk
meningkatkan produktifitas karyawan dan mempertahankan karyawan yang
bersangkutan untuk tetap berada di perusahaan (Heidjrachman dan Husnan,2002).
Hal yang terpenting yang menjadi tujuan dalam
pemberian bonus atau insentif adalah untuk meningkatkan dan menjaga motivasi
kerja dalam kaitannya dengan upaya untuk meningkatkan produktifitas kerja (Panggabean,2002)
Insentif adalah
sarana motivasi dengan memberi bantuan sebagai suatu perangsang atau dorongan
yang diberikan dengan sengaja kepada para pekerja agar dalam dirinya timbul
semangat yang lebih besar untuk berprestasi bagi organisasi. (Sarwoto, 1995)
=====+++$$$$$+++=====
1 komentar:
Thanks infonya. Oiya bicara bonus tahunan, banyak loh orang memakai bonus itu untuk foya-foya. Padahal, bonus tahunan bisa dipakai untuk hal-hal yang lebih bermanfaat, bahkan menambah penghasilan. Yuk, cek selengkapnya di sini: Tips manfaatkan bonus akhir tahun
Posting Komentar